Diriku Apa Adanya

Foto saya
Indonesia
Only new-born human to develop potencies optimum 100% and to give multi-purposes internationally

Sabtu, Maret 29, 2008

Mewaspadai Kamera Tersembunyi..!

Dari wrm-indonesia.org

Kamera tersembunyi ini telah semakin meresahkan. Kamera tersembunyi ini bisa saja disembunyikan dibawah mesin ATM. Berbagai macam cara yang dilakukan oleh orang-orang seperti ini, sehingga membuat kita harus ekstra hati-hati bepergian ke tempat umum seperti ganti baju dan buang air kecil di toilet. Periksa kalau-kalau ada lubang kecil yang mencurigakan.

Begitu pula kalau menginap di hotel, biasanya kamar tidur dan kamar mandinya suka ada yang dipasangi kamera oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Makanya periksa segala sudut kamar tidur atau toilet hingga anda benar-benar yakin 'aman'.

Masalah kamera tersembunyi atau "Peeping Tom" ini sudah banyak terjadi di berbagai negara. Ada yang tempat tinggalnya dipasangi kamera tersembunyi oleh induk semangnya, lalu diam-diam disebarkan melalui internet. Ada yang menemukan kamera kecil di WC umum, tersembunyi di lubang drainase malah ada juga yg disembunyikan di bawah dudukan toilet!

Tidak hanya di luar negeri, di Indonesia pun kejadian seperti itu semakin banyak. Beberapa waktu yang lalu terjadi kasus menghebohkan yang menimpa beberapa selebriti Indonesia, yang menjadi korban "intip-mengintip" ini. Tanpa mereka sadari kegiatan mereka selama berada di dalam ruang ganti sebuah studio ternyata direkam secara diam-diam oleh sebuah kamera yang tersembunyi di balik cermin.

Tips untuk mengecek cermin itu satu arah atau dua arah adalah: dengan menempelkan ujung jari ke cermin. Kalau cermin biasa, antara jari dengan bayangannya akan tampak ada jarak sekitar 4 - 5 mm. Kalau cermin 2 arah, tidak ada jarak antara jari dengan bayangan.

Dengan teknologi pengintaian yang semakin canggih, bukan tidak mungkin alat-alat intai seperti kamera nirkabel mini yang mudah disembunyikan ini disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Untuk mewaspadainya, berikut beberapa tips dari Candice deLong seorang mantan agen FBI:
*Di tempat-tempat keramaian seperti mal, pantai, taman atau gym, waspadai keberadaan kamera portabel, yang sering disembunyikan dalam tas sport.
*Beberapa kamera portabel memiliki lensa yang cukup kecil sehingga dapat disembunyikan dalam topi, bingkai kacamata, kancing baju dan bolpen
*Cameraphone sering digunakan untuk mengambil gambar wanita yang sedang berganti baju. Target utamanya biasanya di gym.
*Seringkali si pelaku memilih lokasi tertentu seperti misalnya ruang ganti atau kamar mandi, menyembunyikan kamera di tempat strategis, dan menunggu sang korban datang.
*Hotel, ruang ganti, dan kamar mandi adalah tempat yang paling umum disusupi kamera tersembunyi.
*Tempat yang perlu diwaspadai adalah di langit-langit atas toilet dan tempat tidur. Dalam beberapa kasus si induk semangnya sendiri yang memasang kamera tersebut dan menyebarkan rekaman videonya di internet.
*Kamera juga bisa disamarkan menjadi alat-alat rumah tangga seperti jam radio, detektor asap, pigura, lampu, kotak tissue, bahkan boneka. Coba periksa alat-alat rumah tangga tersebut, berfungsi atau tidak. Sebuah kamera yang disamarkan menjadi jam radio, misalnya, radionya tidak akan menyala/memainkan musik.
*Jika anda khawatir dengan privasi anda di kamar tidur atau kamar mandi, periksa semua benda dan waspadai adanya bukaan atau lubang kecil, siapa tahu ada lensa kamera di sana. *Jika anda curiga seseorang merekam kegiatan pribadi anda dengan kamera tersembunyi, segera laporkan kepada pihak berwajib.
*Sebagai tambahan, di Amerika telah dipasarkan spycamera detector, yang fungsinya untuk mendeteksi gelombang mikro dari kamera-kamera nirkabel tersembunyi. Alat yang berukuran sebesar lipstik tersebut bisa mendeteksi keberadaan kamera dari jarak 70 cm.

Dengan semakin maraknya kejadian seperti ini, ada baiknya kita lebih berhati-hati dan waspada memperhatikan sekeliling kita. Jangan sampai kita menjadi korban.

Bagaimana dengan Anda?


Hati-Hati Handphone Infra Merah Tembus Pandang...!

dari berbagai sumber


KL, 28 Maret 2008


Kamera tembus pandang berfungsi optimal pada tinta, bahan-bahan sintetis seperti baju renang, baju senam, original silk (sutera asli). Tapi tidak Berfungsi pada bahan lain seperti nilon, katun Dan jins.
Tetapi HP tembus pandang akan selalu keadaan on karena tidak adanya sistem on/off untuk Xray pada HP tersebut walaupun hanya berefek pada bahan sintetis. Biasanya target yang akan banyak dikunjungi yaitu kolam renang, gym/fitness, pesta, dancer.

HP ‘nakal’ ini tidak sulit mendapatkannya, bahkan iklannya terpampang jelas di sebuah situs Internet. Tetapi HP nya terlebih dahulu dimodifikasi. Biayanya, minimal satu juta rupiah untuk jenis Nokia 3660 dan Sony Ericsson K500. Untuk spesifikasi HP yang lebih canggih seperti Nokia 9500 atau XDA O2, diperlukan biaya sebesar dua juta rupiah. HP akan dirombak total. Makanya saat HP nanti ada masalah, lupakan garansinya.

Anehnya, peminatnya tidak sedikit dan berasal dari berbagai kalangan. Biasanya yang beli memang punya niat jahat. Dan kebanyakan peminat HP jenis ini adalah laki-laki. Target mereka, meneropong para perempuan yang di kolam renang umum Dan tempat senam atau fitness. Karena di tempat itu, para kaum hawa memang menggunakan bahan pakaian yang memungkinkan untuk ditembus hingga ke permukaan kulit.

“Teknologi sih memang Gila kalau dikuasai orang-orang yang tidak Berakhlak,” komentar pengamat teknologi informasi, Ono W Purbo Blak-blakan. Padahal, tadinya teknologi inframerah yang digunakan untuk menembus lapisan penghalang kulit hanya digunakan dalam Teknologi militer. “Teknologi itu biasanya dipakai dalam pengintaian malam hari.

Secara Sederhana, sinar infra merah akan menangkap panas dari tubuh. Jadi, tubuh Akan terlihat jelas meski dalam keadaan gelap,” paparnya. Namun yang Berkembang, teknologi semacam ini digunakan untuk hal-hal yang menjadikan kaum perempuan sebagai korban.

Kaya Spesial Optic, Inc, sebuah perusahaan asal Jepang yang mengenalkan produk yang disebut “Infrared See Through Filter PF”. Perusahaan yang mengkhususkan diri pada alat optik selama 30 tahun itu memproduksi sebuah alat yang dapat menembus pandangan dibalik permukaan Objek.

Pada dasarnya, apa yang dilihat manusia adalah pantulan cahaya yang merepresentasikan bagian terbatas dari spektrum elektromagnetik. Ada syarat yang harus dipenuhi sebuah objek agar dapat terlihat Mata Manusia normal, yaitu panjang gelombang. Radiasi sinar inframerah tidak terlihat mata manusia normal karena panjang gelombangnya tidak memenuhi Syarat. Plastik merupakan bahan yang dapat membelokkan radiasi Inframerah masuk ke dalam klasifikasi gelombang terlihat. Sementara baju renang dan senam terbuat dari bahan sintesis pabrik yang pada dasarnya adalah plastik. Akibatnya, jika sinar inframerah dikenakan pada permukaan sintetis, maka ia akan membelokkan gelombang sesuai dengan prasyarat mata normal.

Selanjutnya, pantulan permukaan kulit dibalik baju berbahan sintetis akan terlihat jelas. Kebebasan untuk berenang di tempat umum atau berlatih kebugaran di pusat fitness menjadi ancaman. HP yang dilengkapi dengan perangkat tersebut dapat digunakan kapan saja di tempat umum tanpa terlalu mencurigakan. Kegiatan merekam dan kemudian disimpan dalam memory card tidaklah hal yang rumit. Penyebarannya lebih mudah lagi. Transfer data yang didukung oleh kemudahan teknologi, dinikmati oleh sebagian besar pemilik HP.

Kepemilikan piranti tersebut tentu legal. Tapi yang menjadi masalah adalah ketika teknologi tersebut berubah menjadi teror yang mengganggu aktivitas normal. Sementara mekanisme hukum terlalu jauh di belakang kemajuan teknologi! yang membuka ruang bagi intimidasi dan kejahatan. Kalau modus kamera tersembunyi di toilet umum atau kamar ganti bisa sedikit diakali. Sikap hati-hati dan waspada solusi akan semua titik-titik mencurigakan sebelum menggunakan ruang publik tersebut. Namun, Keberadaan HP tembus pandang tidak seperti kamera tersembunyi. HP ini tidak terlihat mencolok karena modifikasinya tidak akan menghasilkan perbedaan yang kentara secara fisik. Artinya, kolam renang umum bukan lagi tempat yang menyenangkan untuk berolahraga atau berekreasi melepas kepenatan.

Teknologi memang ibarat pisau bermata dua. Kegunaannya dapat menguntungkan sekaligus mengganggu orang lain Tapi, saat pemanfaatannya merugikan sebagian orang, akan ada reaksi yang muncul. “Bagaimanapun, yang menjadi mekanisme kontrol adalah masyarakat,” ujar Onno. Dengan luasnya informasi yang sampai ke masyarakat, bukannya tidak mungkin akan timbul reaksi. Salah satu perusahaan elektronik raksasa asal Jepang, Sony, akhirnya menghentikan produksi handycam x-ray dan menarik kembali produk yang sudah dilepas di pasaran. Kebutuhan akan nama baik sebuah perusahaan besar membuat Sony mengambil langkah yang merugi jika dilihat dari sisi ekonomi sebuah produksi.

Waspadalah.

Bagaimana dengan Anda?

ZISWAF di Bank Syariah

Oleh: Ade Chandra

Pekanbaru, 10 Safar 1428 H

Klik di http://muhajirin.society.blogspot.com

Pengelolaan ZISWAF (Zakat, Infaq, Sedekah, Wakaf) saat ini identik dengan organisasi nirlaba atau organisasi yang bersifat sosial. Dompet Dhuafa Republika, Pos Keadilan Peduli Ummat (PKPU), Lembaga Amil Zakat (LAZ) Swadaya Ummah adalah beberapa contoh organisasi nirlaba tersebut.

Dalam perkembangannya, peran ini terus berkembang tidak saja di organisasi sosial. Bahkan telah menjadi fungsi strategis dalam suatu organisasi bisnis. Perpaduan peran sebagai organisasi yang menghasilkan keuntungan dengan peran sebagai organisasi sosial. Organisasi ini lebih dikenal dengan bank syariah.

Bank syariah merupakan organisasi ideal dalam percaturan ekonomi ummat. Saat bank syariah menguntungkan, maka sudah merupakan kewajiban tiap akhir tahunnya mengeluarkan zakat 2,5%. Begitu pun nasabah yang memiliki uang yang mengendap di bank syariah selama satu tahun, baik berupa deposito maupun tabungan maka saat nilainya telah setara dengan 85 gram emas, maka wajib mengeluarkan zakatnya. Konfirmasi pemotongan zakat disampaikan dalam formulir pembukaan tabungan dan deposito baru. Bank syariah dapat memotong zakat secara langsung, maupun dikelola oleh nasabah tersebut. Umumnya nasabah bank syariah bersedia dipotong zakat atas tabungan maupun deposito yang ada apabila telah mencapai satu nisab dan berjalan selama satu tahun.

Walaupun dalam praktiknya dominan berkembang baru sebatas zakat, namun sebenarnya bank syariah menyediakan fasilitas ZISWAF dengan sistem yang transaksinya dilakukan secara sistematis. Masih terasa ”aneh” bila masyarakat menyalurkan zakat, infaq, sedekah, wakaf melalui bank syariah. ”Wong, namanya bank kok mengelola ZISWAF ya?” begitu pertanyaan dari masyarakat yang sering muncul bila masalah ini dikemukakan.
Padahal, ketika peran bank syariah mengelola ZISWAF terus berkembang maka bank syariah dapat menyalurkan dana tersebut pada masyarakat yang berhak menerimanya dengan analisa ”ala nasabah peminjam (debitur)” yang diprioritaskan untuk membantu masyarakat yang fakir dan miskin melalui usaha-usaha yang produktif.

Karim Business Consulting membagi 3 kategori masyarakat dalam berhubungan dengan bank, yaitu: (1) sharia loyalist sebagai pemakai jasa bank syariah (2) floating mass dan (3) conventional loyalist. Perannya berturut-turut: 10 Triliun untuk sharia loyalist, 750 triliun untuk floating mass dan 240 triliun untuk conventional loyalist. Kalau diperbandingkan maka akan menjadi, 1:75:24.

Bila peran sharia loyalist semakin ditingkatkan dan floating mass dapat direbut maka sungguh secara otomatis ZISWAF akan terus berkembang. Bisa dibayangkan, bila ZISWAF terus berkembang di bank syariah. Maka bank syariah menjadi institusi yang luar biasa pengaruhnya dalam perekonomian bangsa.

Bila dalam Al Qur’an disebutkan dalam surat Al Anbiyaa’ 107: “Dan tiadalah Kami mengutus kamu (wahai Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”. Maka secara organisasi bank syariah merupakan manifestasi peran sebagai ”rahmat” bagi masyarakat. Lingkaran pengaruhnya akan berperan signifikan seiring makin meningkatnya pengetahuan masyarakat diiringi inovasi dan pemasaran dari bank syariah.

Secara sistematika, bank syariah menyalurkan ZISWAF tanpa mengambil keuntungan layaknya sebuah bisnis. Manajemen bank ikut serta dalam mengelola manajemen dan memonitor usaha masyarakat penerima ZISWAF. Lambat laun masyarakat akan terbantu bagaimana mengelola usaha dengan manajemen yang profesional. Imbasnya tentu saja ke bank syariah juga. Masyarakat akan semakin membutuhkan bank syariah untuk mengembangkan usahanya. Tentunya, masyarakat ”malu” menengadahkan tangan lagi. Bak ibarat pepatah tangan diatas lebih baik dari tangan dibawah.

Di sinilah perlunya proses berkelanjutan agar ZISWAF menjadi salah satu ”core” atau inti dari bank syariah. Manajemen bank syariah perlu sosialisasi ZISWAF, publikasi penyaluran ZISWAF, dan menyediakan ”counter” khusus ZISWAF serta inovasi sistem dan pelayanan ZISWAF. Sembari dengan itu, bank syariah perlu merangkul ulama dan institusi yang satu cita-cita dengan bank syariah. Untuk membantu proses percepatan terlaksananya peran ZISWAF di bank syariah. Ulama berperan dalam memberikan pengajaran pada masyarakat tentang ZISWAF dan kaitannya dengan bank syariah. Institusi pendidikan tinggi yang akan menghasilkan pemimpin dan calon pemain dalam kancah masyarakat dan bank syariah secara konsisten mengembangkan silabus dan kerja sama dengan bank syariah sebagai staf pengajar ”tamu” untuk menajamkan teori yang dipelajari mahasiswa.

Peran ZISWAF di bank syariah ini, akan lebih terasa dalam kurun waktu 10 hingga 20 tahun mendatang bila proses pencapaiannya berjalan secara berkesinambungan dan sinergis satu dengan lainnya.

Tentunya hal ini juga akan sangat membantu mengurangi beban pemerintah. Sehingga pemerintah bisa lebih fokus pada perannya yang lain. Sehingga bangsa ini akan semakin berubah kearah yang lebih baik Bukankah Allah SWT telah menegaskan dalam Al Qur’an surat Ar Ra’d:11 bahwa: “Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”. Sudahkah kita memainkan peran ini? Insya Allah.

Nah, ZISWAF dalam praktiknya di bank syariah merupakan salah satu bukti bahwa dalam bisnis perbankan pun Islam memainkan perannya secara signifikan. Sebagaimana penjelasan dalam Al Qur’an surat Al Baqarah: 208, bahwa: ”Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”

Bagaimana dengan Anda?

Mengenal Ekonomi Islam

Oleh: Ade Chandra
7 Rabiul Awwal 1428 H
Dalam 50 (lima puluh) tahun terakhir muncul model ekonomi yang oleh masyarakat dunia dianggap ”baru”. Model ekonomi ini dikenal dengan istilah: Ekonomi Islam. Eksistensinya mulai diperhitungkan sejak runtuhnya Ekonomi Sosialis ala Unisoviet. Model ekonomi ini berlandaskan kepada ajaran Islam yang prinsip-prinsip dasarnya bersumberkan kepada Al Qur’an dan Al Hadits.

Merujuk kepada sejarah, sebenarnya Ekonomi Islam telah muncul sejak 1.428 tahun yang lalu. Sumber dasarnya sebagaimana yang Allah SWT sebutkan dalam Al Qur’an Surat Al Baqarah 208 : “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”. Bila dipahami, sesungguhnya segala sesuatu yang ada dalam kehidupan manusia telah diatur oleh Islam. Tidak Ada pengkotakan-pengkotakan. Termasuk dalam Ekonomi. Sehingga adanya pemberian kata Islam dibelakang kata Ekonomi adalah salah satu upaya untuk membedakannya dari ekonomi kapitalis dan ekonomi sosialis. Untuk memposisikan bahwa Ekonomi Islam memiliki ciri khas tersendiri.

Pada beberapa perbincangan para pakar ekonomi pernah muncul ungkapan: ”Mana buktinya bahwa Ekonomi Islam itu ada, telah terbukti dan teruji?”. Untuk menjawabnya, telusuri sejarah kehidupan Islam. Saat masa Kepemimpinan Khalifah Umar Bin Abdul Aziz. Waktu itu tidak ada masyarakat yang mau menerima zakat. Sehingga orang-orang kaya saat itu berkeliling seharian untuk mencari orang-orang yang mau menerima zakat. Tapi tidak ada mau menerimanya. Hal ini terjadi karena ekonomi Ummat saat itu telah ”mapan”.

Padahal orang-orang yang berhak menerima zakat itu ada 8 bagian manusia sebagaimana yang diterangkan dalam Al Qur’an Surat At Taubah: 60, ”Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk orang yang berjuang di jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

Tentunya untuk memahami Ekonomi Islam, tidak bisa dilepaskan dari Islam itu sendiri. Islam adalah perpaduan antara Akidah, Akhlaq dan Syariah. Syariah terdiri dari Ibadah dan Muamalah. Akidah dan Akhlak bersifat tetap sehingga tidak akan pernah berubah. Dalam hal Ibadah dan muamalah, para ulama seperti Imam Syafi’i dan Ibnu Taimiyah merumuskan hukum dasar dalam bidang muamalah dan ibadah sebagai berikut:

Hukum dasar dalam muamalah adalah boleh (tidak ada larangan) hingga datangnya dalil yang melarang hal-hal tertentu.

Hukum dasar dalam ibadah adalah bebas dari kewajiban hingga datang dalil yang memerintahkan untuk melakukan kewajiban tertentu.

Ini bukti bahwa Islam memberi kesempatan untuk eksplorasi dan inovasi bagi kepentingan manusia.

Selanjutnya, Islam juga memiliki karakteristik konsep. Saling berhubungan dan keterkaitan satu dengan yang lainnya. Mulai dari Rabbaniyah atau konsep dari wahyu Allah SWT sendiri tanpa mengambil sumber lain, juga wahyu-wahyu yang diberikan kepada Rasul-rasulnya yang terjaga kesuciannya (tidak terkontaminasi).

Kemudian Istiqomah, karena Islam bukan produk pemikiran manusia, bukan produk lingkungan atau masa tertentu, dan bukan produk faktor-faktor dunia, sehingga karakteristik Islam yang datang dari Allah SWT adalah “gerak di dalam kerangka yang tetap dan di seputar poros yang tetap pula.”

Lalu Syumuliyah sebagai konsep yang membicarakan seluruh yang ada di dunia dan diluar dunia secara terperinci; tentang hakikat alam, hakikat kehidupan, dan hakikat manusia meliputi tabiatnya, kejadiannya, sifatnya, hal ihwalnya, dan hubungan dengan ilahi.

Ada juga Tawazuniyah sebagai konsep seimbang dalam sendi-sendinya dan seimbang dalam pengungkapan-pengungkapannya. Keseimbangan yang tidak terombang-ambing kesana sini dan dari benturan di sana sini sehingga selamat dari kerusakan dan kekurangan.

Selanjutnya konsep Ta’amuliyah yaitu keaktifan dalam hubungan Allah SWT dengan alam kehidupan dan manusia, serta keaktifan manusia itu sendiri dalam berbagai bidang kegiatannya.
Tak ketinggalan konsep Waqi’iyah yaitu konsep Islam berhubungan dengan realitas obyektif yang memiliki wujud yang nyata dan menyakinkan serta jejak-bekas yang realitas pula. Ia tidak berupa konsep rasional, ataupun idealisme yang tidak punya wujud dalam realita.

Akhirnya konsep Tauhidiyyah yaitu konsep yang menjelaskan adanya sesuatu penguasa alam raya yang tunggal dan mengatur sesuatu yang berada di luar maupun di dalamnya. Allah-lah yang menciptakan segala apa yang ada di jagat alam ini, baik yang tersembunyi maupun yang terlihat. Melalui kekuasaan-Nya, agar semua ciptaan-Nya (makhluk) harus tunduk dan beribadah kepada-Nya.

Karekteristik konsep Islam tersebut melahirkan prinsip-prinsip etika seperti prinsip kejujuran, kepercayaan, keikhlasan, persaudaraan, ilmu pengetahuan dan keadilan. Prinsip-prinsip tersebut menjadi sangat penting dalam praktik ekonomi. Hilangnya salah satu prinsip tersebut menjadikan ekonomi berjalan dengan penuh diliputi problematika.

Perkembangan selanjutnya, ekonomi Islam dipraktikkan dalam aktivitas ekonomi ummat dengan turunan-turunan konsep nya. Adanya bank syariah, asuransi syariah, reksadana syariah, multi level marketing syariah, hotel syariah, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Islam dan lain-lainnya yang Insya Allah akan terus bermunculan. Praktik ekonomi Islam dan turunannya tidak hanya dinikmati oleh ummat Islam tapi seluruh ummat manusia merasakan kehadirannya.

Bukankah ini membuktikan Ekonomi Islam bukan hanya konsep ideal dalam teori tapi juga seharusnya juga ideal dalam tataran praktik sehingga menjadi rahmat bagi seluruh alam. Nah, sudah saat nya kita berperan untuk mewujudkan ekonomi Islam dalam tataran konsep dan praktik sebagai solusi dalam ekonomi dunia saat ini.

Bagaimana dengan Anda?

Wahai Puteriku..!

oleh: Ali Ath-Thanthawi
Nasehat seorang ayah kepada putri-putrinya...
Putriku tercinta! Aku seorang yang telah berusia hampir lima puluh tahun. Hilang sudah masa remaja, impian dan khayalan. Aku telah mengunjungi banyak negeri, dan berjumpa dengan banyak orang. Aku juga telah merasakan pahit getirnya dunia. Oleh karena itu dengarkanlah nasehat-nasehatku yang benar lagi jelas, berdasarkan pengalaman-pengalamanku, yang belum pernah engkau dengar dari orang lain sebelumnya.

Kami menulis dan mengajak kepada perbaikan moral, menghapus kejahatan dan mengekang hawa nafsu, sampai pena tumpul, dan mulut letih, tetapi kami tidak menghasilkan apa-apa. Kemungkaran tidak dapat kami berantas, bahkan semakin bertambah, kerusakan telah mewabah, para wanita keluar dengan pakaian merangsang, terbuka bagian lengan, betis dan lehernya.

Kami belum menemukan cara untuk memperbaiki, kami belum tahu jalannya. Sesungguhnya jalan kebaikan itu ada di depanmu, putriku! Kuncinya berada di tanganmu.

Benar bahwa lelakilah yang memulai langkah pertama dalam lorong dosa, tetapi bila engkau tidak setuju, laki-laki itu tidak akan berani, dan andaikata bukan lantaran lemah gemulaimu, laki-laki tidak akan bertambah parah. Engkaulah yang membuka pintu, kau katakan kepada si pencuri itu : silakan masuk … ketika ia telah mencuri, engkau berteriak : maling …! Tolong … tolong… saya kemalingan.

Demi Allah … dalam khayalan seorang pemuda tak melihat gadis kecuali gadis itu telah ia telanjangi pakaiannya.

Demi Allah … begitulah, jangan engkau percaya apa yang dikatakan laki-laki, bahwa ia tidak akan melihat gadis kecuali akhlak dan budi bahasanya. Ia akan berbicara kepadamu sebagai seorang sahabat.

Demi Allah … ia telah bohong! Senyuman yang diberikan pemuda kepadamu, kehalusan budi bahasa dan perhatian, semua itu tidak lain hanyalah merupakan perangkap rayuan ! setelah itu apa yang terjadi? Apa, wahai puteriku? Coba kau pikirkan!

Kalian berdua sesaat berada dalam kenikmatan, kemudian engkau ditinggalkan, dan engkau selamanya tetap akan merasakan penderitaan akibat kenikmatan itu. Pemuda tersebut akan mencari mangsa lain untuk diterkam kehormatannya, dan engakulah yang menanggung beban kehamilan dalam perutmu. Jiwamu menangis, keningmu tercoreng, selama hidupmu engkau akan tetap berkubang dalam kehinaan dan keaiban, masyarakat tidak akan mengampunimu selamanya.

Bila engkau bertemu dengan pemuda, kau palingkan muka, dan menghindarinya. Apabila pengganggumu berbuat lancang lewat perkataan atau tangan yang usil, kau lepaskan sepatu dari kakimu lalu kau lemparkan ke kepalanya, bila semua ini engkau lakukan, maka semua orang di jalan akan membelamu. Setelah itu anak-anak nakal itu takkan mengganggu gadis-gadis lagi. Apabila anak laki-laki itu menginginkan kebaikan maka ia akan mendatangi orang tuamu untuk melamar.

Cita-cita wanita tertinggi adalah perkawinan. Wanita, bagaimanapun juga status sosial, kekayaan, popularitas, dan prestasinya, sesuatu yang sangat didamba-dambakannya adalah menjadi isteri yang baik serta ibu rumah tangga yang terhormat.

Tak ada seorangpun yang mau menikahi pelacur, sekalipun ia lelaki hidung belang, apabila ia akan menikah tidak akan memilih wanita jalang (nakal), akan tetapi ia akan memilih wanita yang baik karena ia tidak rela bila ibu rumah tangga dan ibu putera-puterinya adalah seorang wanita amoral.

Sesungguhnya krisis perkawinan terjadi disebabkan kalian kaum wanita! Krisis perkawinan terjadi disebabkan perbuatan wanita-wanita asusila, sehingga para pemuda tidak membutuhkan isteri, akibatnya banyak para gadis berusia cukup untuk nikah tidak mendapatkan suami. Mengapa wanita-wanita yang baik belum juga sadar? Mengapa kalian tidak berusaha memberantas malapetaka ini? Kalianlah yang lebih patut dan lebih mampu daripada kaum laki-laki untuk melakukan usaha itu karena kalian telah mengerti bahasa wanita dan cara menyadarkan mereka, dan oleh karena yang menjadi korban kerusakan ini adalah kalian, para wanita mulia dan beragama.

Maka hendaklah kalian mengajak mereka agar bertakwa kepada Allah, bila mereka tidak mau bertakwa, peringatkanlah mereka akan akibat yang buruk dari perzinaan seperti terjangkitnya suatu penyakit. Bila mereka masih membangkang maka beritahukan akan kenyataan yang ada, katakan kepada mereka : kalian adalah gadis-gadis remaja putri yang cantik, oleh karena itu banyak pemuda mendatangi kalian dan berebut di sekitar kalian, akan tetapi apakah keremajaan dan kecantikan itu akan kekal? Semua makhluk di dunia ini tidak ada yang kekal. Bagaimana kelanjutannya, bila kalian sudah menjadi nenek dengan punggung bungkuk dan wajah keriput? Saat itu, siapakah yang akan memperhatikan? Siapa yang akan menaruh simpati?

Tahukah kalian, siapakah yang memperhatikan, menghormati dan mencintai seorang nenek? Mereka adalah anak dan para cucunya, saat itulah nenek tersebut menjadi seorang ratu ditengah rakyatnya. Duduk di atas singgasana dengan memakai mahkota, tetapi bagaimana dengan nenek yang lain, yang masih belum bersuami itu? Apakah kelezatan itu sebanding dengan penderitaan di atas? Apakah akibat itu akan kita tukar dengan kelezatan sementara?

Dan berilah nasehat-nasehat yang serupa, saya yakin kalian tidak perlu petunjuk orang lain serta tidak kehabisan cara untuk menasehati saudari-saudari yang sesat dan patut dikasihani. Bila kalian tidak dapat mengatasi mereka, berusahalah untuk menjaga wanita-wanita baik, gadis-gadis yang sedang tumbuh, agar mereka tidak menempuh jalan yang salah.

Saya tidak minta kalian untuk mengubah secara drastis mengembalikan wanita kini menjadi wanita berkepribadian muslimah yang benar, akan tetapi kembalilah ke jalan yang benar setapak demi setapak sebagaimana kalian menerima kerusakan sedikit demi sedikit.

Perbaikan tersebut tidak dapat diatasi hanya dalam waktu sehari atau dalam waktu singkat, malainkan dengan kembali ke jalan yang benar dari jalan yang semula kita lewati menuju keburukan walaupun jalan itu sekarang telah jauh, tidak menjadi soal, orang yang tidak mau menempuh jalan panjang yang hanya satu-satunya ini, tidak akan pernah sampai. Kita mulai dengan memberantas pergaulan bebas, (kalaupun) seorang wanita membuka wajahnya tidak berarti ia boleh bergaul dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Istri tanpa tutup wajah bukan berarti ia boleh menyambut kawan suami dirumahnya, atau menyalaminya bila bertemu di kereta, bertemu di jalan, atau seorang gadis menjabat tangan kawan pria di sekolah, berbincang-bincang, berjalan seiring, belajar bersama untuk ujian, dia lupa bahwa Allah menjadikannya sebagai wanita dan kawannya sebagai pria, satu dengan lain dapat saling terangsang. Baik wanita, pria, atau seluruh penduduk dunia tidak akan mampu mengubah ciptaan Allah, menyamakan dua jenis atau menghapus rangsangan seks dari dalam jiwa mereka.

Mereka yang menggembar-gemborkan emansipasi dan pergaulan bebas atas kemajuan adalah pembohong bila dilihat dari dua sebab :
Pertama : karena itu semua mereka lakukan untuk kepuasan pada diri mereka, memberikan kenikmatan-kenikmatan melihat angota badan yang terbuka dan kenikmatan-kenikmatan lain yang mereka bayangkan. Akan tetapi mereka tidak berani berterus terang, oleh karena itu mereka bertopeng dengan kalimat yang mengagumkan yang sama sekali tidak ada artinya, seperti kemajuan, modernisasi, kehidupan kampus, dan ungkapan-ungkapan yang lain yang kosong tanpa makna bagaikan gendang.
Kedua : mereka bohong oleh karena mereka bermakmum pada Eropa, menjadikan eropa bagaikan kiblat, dan mereka tidak dapat memahami kebenaran kecuali apa-apa yang datang dari sana, dari Paris, London, Berlin dan New York. Sekalipun berupa dansa, pornografi, pergaulan bebas di sekolah, buka aurat di lapangan dan telanjang di pantai (atau di kolam renang). Kebatilan menurut mereka adalah segala sesuatu yang datangnya dari timur, sekolah-sekolah Islam dan masjid-masjid, walapun berupa kehormatan, kemuliaan,, kesucian dan petunjuk. Kata mereka, pergaulan bebas itu dapat mengurangi nafsu birahi, mendidik watak dan dapat menekan libido seksual, untuk menjawab ini saya limpahkan pada mereka yang telah mencoba pergaulan bebas di sekolah-sekolah, seperti Rusia yang tidak beragama, tidak pernah mendengar para ulama dan pendeta. Bukankah mereka telah meninggalkan percobaan ini setelah melihat bahwa hal ini amat merusak?

Saya tidak berbicara dengan para pemuda, saya tidak ingin mereka mendengar, saya tahu, mungkin mereka menyanggah dan mencemoohkan saya karena saya telah menghalangi mereka untuk memperoleh kenikmatan dan kelezatan, akan tetapi saya berbicara kepada kalian, putri-putriku, wahai putriku yang beriman dan beragama! Putriku yang terhormat dan terpelihara ketahuilah bahwa yang menjadi korban semua ini bukan orang lain kecuali engkau.

Oleh karena itu jangan berikan diri kalian sebagai korban iblis, jangan dengarkan ucapan mereka yang merayumu dengan pergaulan yang alasannya, hak asasi, modernisasi, emansipasi dan kehidupan kampus. Sungguh kebanyakan orang yang terkutuk ini tidak beristri dan tidak memiliki anak, mereka sama sekali tidak peduli dengan kalian selain untuk pemuas kelezatan sementara. Sedangkan saya adalah seorang ayah dari empat orang gadis. Bila saya membela kalian, berarti saya membela putri-putriku sendiri. Saya ingin kalian bahagia seperti yang saya inginkan untuk putri-putriku.

Sesungguhnya tidak ada yang mereka inginkan selain memperkosa kehormatan wanita, kemuliaan yang tercela tidak akan bisa kembali, begitu juga martabat yang hilang tidak akan dapat ditemukan kembali. Bila anak putri jatuh, tak seorangpun di antara mereka mau menyingsingkan lengan untuk membangunkannya dari lembah kehinaan, yang engkau dapati mereka hanya memperebutkan kecantikan si gadis, apabila telah berubah dan hilang, mereka pun lalu pergi menelantarkannya, persis seperti anjing meninggalkan bangkai yang tidak tersisa daging sedikitpun.

Inilah nasehatku padamu, putriku. Inilah kebenaran. Selain ini janganlah engkau percayai. Sadarlah bahwa di tanganmulah, bukan di tangan kami kaum laki-laki, kunci pintu perbaikan. Bila mau perbaikilah diri kalian, dengan demikian umat pun kan menjadi baik.
Bagaimana dengan Anda?

MENJADI SUAMI SEJATI...!

Based on True Story...

Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam, Pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit. Istrinya juga sudah tua. mereka menikah sudah lebih 32 tahun

Mereka dikarunia 4 orang anak. Disinilah awal cobaan menerpa, setelah istrinya melahirkan anak ke empat, tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan & itu terjadi selama 2 tahun. Menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari Pak Suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian.

Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum, untunglah tempat usaha Pak Suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya, sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. Sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian, dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa-apa saja yg dia alami seharian.

Walaupun istrinya hanya bisa memandang ( tidak bisa menanggapi ), Pak Suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur. Rutinitas ini dilakukan pak suyatno lebih kurang 25 tahun.

Dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka, sekarang anak-anak mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal dengan keluarga masing-masing. Dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu : semua anaknya berhasil.

Dengan kalimat yg cukup hati-hati anak yg sulung berkata : " Pak kami ingin sekali merawat ibu ....... Semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu & tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak, bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu" .

dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata-katanya ..... " Sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak dengan berkorban seperti ini ... kami sudah tidak tega melihat bapak . . . kami janji kami akan merawat ibu bergantian".

Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak-anak mereka.
"Anak-anakku..... jikalau hidup didunia ini hanya untuk nafsu.... Mungkin bapak akan menikah.... tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku.... itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian"...... sejenak kerongkongannya tercekat . . . Kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yang tidak satupun dapat menghargai dengan apapun. Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti ini? Kalian menginginkan bapak bahagia ....Apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang ? Kalian menginginkan bapak yg masih diberi Allah kesehatan dirawat oleh orang lain .......bagaimana dengan ibumu yg masih sakit?" Sejenak meledaklah tangis anak-anak Pak Suyatno . . . .
merekapun melihat butiran-butiran kecil jatuh dipelupuk mata ibu Suyatno . . Dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu . . .

Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber acara islami Selepas shubuh dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Pak Suyatno . . . Kenapa bapak mampu bertahan selama 25 tahun merawat istri yg sudah tidak bisa apa-apa.. ? Disaat itulah meledak tangis beliau . . . Dengan tamu yg hadir di studio kebanyakan kaum perempuan pun tidak sanggup menahan haru . .
Disitulah Pak Suyatno bercerita . . . .
Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta tapi dia tidak mencintai karena Allah maka semuanya akan luntur . . . .

"Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya ....Sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya . . . Mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata . . . dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu-lucu . . ,
Sekarang dia sakit berkorban untuk saya karena Allah . . . Dan itu merupakan ujian bagi saya . Sehat pun belum tentu saya mencari penggantinya . . .
apalagi dia sakit . . . Setiap malam saya bersujud dan menangis dan saya curhat kepada Allah diatas sajadah . . . Dan saya yakin hanya kepada Allah saya percaya untuk mendengar rahasia saya . . . !"
Bagaimana dengan Anda?

Jumat, Maret 28, 2008

Surat Terbuka Untuk Bunda..!

Oleh: Ade Chandra
klik di http://muhajirin-society.blogspot.com

KL, 30 Desember 2007


Apa kabar Bunda? Ananda doa kan agar Bunda senantiasa sehat serta selalu dalam limpahan berkah dan ridho dari Allah ‘Azza Wa Jalla. Ananda disini Alhamdulillah tidak kurang suatu apapun jua serta tetap semangat untuk selalu memberikan multi manfaat dan kebaikan kepada sesama.

Bunda, tak terasa hampir satu bulan Ananda tak jumpa. Kerinduan semakin menggelora di dada. Rangkaian kata demi kata menjadi jalan ‘tuk mengobati rasa ini. Alangkah bahagia hati ini dapat mencurahkan tinta bak semilir angin menyejukkan kalbu. Membekas indah merangkai tawa. Untuk berbagi cerita dengan Bunda.

Bunda sayang, pengorbanan mu selalu melekat dihati Ananda. Masih jelas diingatan Ananda, Bunda rela menggendong Ananda yang ketika itu sakit panas ke Puskesmas sambil berjalan kaki. Padahal Ananda saat itu kelas 5 SD. Hanya senyum yang selalu terpancar dari wajah Bunda saat Ananda sesekali melirik Bunda.

Bunda, adakah cara agar Ananda dapat membalas semua kebaikan yang telah Bunda lakukan?

Bunda, rasanya apapun kebaikan yang Ananda lakukan tidak akan mampu menggantikan kesakitan, keringat, air mata, dan air susu yang telah mengalir dalam tubuh Ananda ini. Bahkan seluruh harta yang ada dibumi ini tak cukup untuk membalasnya.

Bunda, hanya keridhoan dan surga-Nya yang pantas untuk menggantikan itu semua. Semoga semua anak-anak Bunda kelak akan menjadi manusia bertaqwa, membawa keberkahan dan tak pernah lupa untuk mendo’akan Bunda dalam setiap sujud dikeheningan malam dan teriknya sinar mentari.

Bunda, hanya ini rangkaian kata dari Ananda. Semoga hidup Bunda selalu dilimpahkan keberkahan dari Allah Subhanahu Wata’ala. Amin.

GUBERNUR BANK INDONESIA: ANTARA RESIKO DAN HARAPAN

Oleh: Ade Chandra

Klik di http://muhajirin-society.blogspot.com

Penentuan Gubernur Bank Indonesia (BI) masih menjadi perdebatan panjang dikalangan petinggi dan wakil rakyat di pusat pemerintahan di Jakarta. Seolah pimpinan BI menjadi tumpuan utama penyelesaian segudang masalah perbankan di Indonesia.

Padahal ada begitu banyak resiko yang meliputi sebuah bank. Entah itu BI, bank konvensional ataupun bank syariah. Menurut The World Bank (2000), secara umum resiko-resiko sebuah bank dibagi atas empat kategori, yaitu: 1)financial risks, 2)operational risks, 3)business risks dan 4)Event risks.

Harus disadari bahwa resiko-resiko keuangan bank atau financial risks dibagi menjadi dua hal yaitu resiko-resiko murni (pure risks) yang meliputi struktur laporan keuangan, stuktur laporan rugi-laba, kecukupan modal, resiko likuiditas, resiko kredit dan kemampuan membayar hutang (solvency risks) dan resiko-resiko spekulatif (speculative risks) yang dalam hal ini meliputi resiko tingkat suku bunga, resiko pasar, dan resiko perubahan nilai mata uang.

Selain itu, ada juga resiko-resiko operasional (operational risks) yang sifatnya internal dalam sebuah bank. Hal ini meliputi: resiko strategi bisnis, resiko sistem internal dan operasional, resiko teknologi, mismanagement dan kecurangan.

Belum lagi resiko-resiko bisnis (business risks) bank seperti resiko legal, resiko kebijakan, infrastruktur keuangan dan resiko sistem. Dan terakhir event risks yang menentukan masa depan bank seperti resiko politik, resiko krisis perbankan maupun resiko dari faktor-faktor lain dari luar bank.

Selanjutnya, BI sebagai pembuat kebijakan dan pengawas seluruh bank yang ada di Indonesia akan berkaitan dengan seluruh resiko-resiko yang disebutkan diatas. Maka dari itu, umumnya bank sentral memiliki tanggung jawab untuk: 1)membuat dan mengeluarkan izin perbankan, 2)penetapan peraturan dan standar perbankan, 3)memeriksa laporan perbankan secara berkala sesuai kondisi baik secara off-site surveillance maupun on-site examination, 4)mengevaluasi dan pemberian hukuman bila perlu serta, 5)menutup kelangsungan hidup sebuah bank.

Beban tanggung jawab bank sentral yang demikian besar, tidak akan menjamin kesuksesan dunia perbankan. Karena potensi kegagalan sudah merupakan resiko penting menyeluruh dalam dunia perbankan. Apalagi dalam bisnis ada istilah semakin beresiko sesuatu, maka semakin besar potensi keuntungannya. Apalagi tugas pengawasan bank sentral memiliki aturan main dan waktu tertentu sehingga akan sangat berbeda tentunya dengan aturan pengawasan bank setiap yang dilakukan setiap hari dalam mengatasi masalah atau mencegah krisis dalam suatu sistem bank.

Adapun efektifitas sistem pengawasan bank sentral pada intinya terdiri atas dua hal sebagaimana disebutkan sebelumnya yaitu off-site surveillance dan on-site examination. Pada off-site surveillance, bank sentral melakukan pendeteksian penyimpangan bank yang dilakukan secara umum sedangkan on-site examination, bank sentral mendiagnosa penyimpangan suatu bank lebih khusus sehingga lebih akurat dan meliputi keseluruhan sistem operasi sebuah bank serta bisa diupayakan tindakan pencegahan masalah sedini mungkin.

Makanya jangan heran, bank sentral mesti menetapkan panduan pengawasan yang ketat, jelas, sistematis, terukur dan konsisten. Tentu hal ini akan dijalankan oleh jajaran human resource bank sentral yang notabene mesti memiliki kejujuran, integritas, kredibilitas, dan profesionalitas yang mumpuni. Keseluruhan nya mesti memiliki komitmen yang tinggi. Karena peluang godaan hawa nafsu dari dalam diri maupun tantangan dari luar sangat besar.

Relevansinya mengingatkan kita tentang konsep progression of commitment value dengan empat tingkatan komitmen secara berurutan. Mulai dari political commitment, intellectual commitment, emotional commitment dan spiritual commitment.

Political commitment merupakan tingkatan terendah dimana komitmen dilakukan secara terpaksa. Contohnya melakukan pekerjaan karena ada pimpinan. Sedangkan tingkatan selanjutnya intellectual commitment dimana suatu komitmen dilakukan untuk memenuhi kebutuhan intelektualnya. Seperti menyempatkan diri untuk membaca dimana pun berada. Emotional commitment bersifat sukarela dan tidak lagi memikirkan untung rugi. Sedangkan tingkatan tertinggi spiritual commitment dimana komitmen kerja dilakukan karena sudah merupakan panggilan jiwa dan tidak terikat lagi dengan masalah duniawi.

Namun demikian, tantangan sekaligus resiko terbesar bank sentral diseluruh dunia termasuk BI selama ini adalah karena perekonomian didominasi oleh tiga pilar utama, yaitu: pertama, fiat money, kedua, Fractional Reserve Requirement (FRR) dan ketiga, interest (bunga) bank.
Secara ringkas, fiat money merupakan uang yang diciptakan tanpa didukung sedikitpun oleh logam mulia seperti emas. Sehingga rentan terhadap speculative risks. Fiat money bukan lagi dijadikan sekedar alat tukar, tetapi sudah menjadi komoditi yang bisa diperdagangkan. Kadang kala para spekulan melakukan spekulasi fiat money besar-besaran dipasar uang. Sehingga bisa dipastikan krisis ekonomi akan berlangsung secara periodik.

Selanjutnya adalah FRR yang merupakan cadangan sebagian yang dipersyaratkan BI untuk memenuhi kondisi normal permintaan uang dari deposan yang menarik tabungan/depositonya. Contoh sederhananya, jika BI mensyaratkan FRR 10 persen untuk deposito sebuah bank yang jumlahnya sebesar Rp 100 juta, maka cadangan yang diperlukan bank tersebut adalah sebesar Rp.10 juta (Rp.100 juta x 10 persen). Maka uang yang bisa diciptakan bank tersebut adalah sebesar Rp. 90 juta (Rp.100 juta-Rp.10 juta) dalam bentuk pemberian kredit kepada debitur ataupun penyaluran dana dalam bentuk pinjaman. Jadi secara tidak langsung bank tersebut men-create money dengan cara semu. Bayangkan seandainya jumlah deposito sebesar Rp. 100 juta itu dimiliki 10 juta orang. Sehingga akan menciptakan uang semu sebesar Rp. 900 triliun. Sungguh fantastis untuk menghancurkan ekonomi suatu bangsa!

Selain itu, dominasi bank konvensional dengan sistem bunga memicu resiko ketidakstabilan ekonomi. Karena para deposan dijamin mendapatkan bunga walaupun bank konvensional kenyataannya merugi. Berapa beban bunga yang terus-menerus akan ditanggung oleh bank. Sedangkan deposan tidak mau rugi. Sungguh ketidakadilan yang memprihatinkan.

Solusi yang muncul kepermukaan untuk masalah fiat money dan FRR adalah menggantinya dengan memakai gold (emas). Namun, implementasinya juga tidak mudah. Sedangkan untuk bunga bank telah dipecahkan melalui bank syariah. Tetapi tetap mengalami kendala karena fiat money dan FRR masih juga dilaksanakan dalam bank syariah. Sehingga bank syariah ibarat boneka yang dikendalikan dari atas untuk berjalan. Sedangkan pengendalinya tetap berada ditempat.

Maka dari itu, gubernur BI kedepan diharapkan berani untuk mengambil resiko keputusan yang sulit dan tidak populer. Sebagai karakteristik seorang pemimpin yang inovatif dalam eksperimen untuk menemukan cara-cara baru dan lebih baik dalam melakukan suatu hal. Disinilah perlunya kombinasi intellectual competence, emotional competence dan spiritual competence. Sehingga nantinya dapat melakukan perubahan dan pengikutnya juga siap untuk berubah.

Nah, kedepan pemikiran-pemikiran inovatif dan kreatif untuk memberikan nuansa baru perbankan nasional menjadi harapan semua pihak. BI sebagai otoritas moneter tentu sangat signifikan perannya untuk menentukan masa depan lembaga keuangan dan perbankan. Semua ini kembali ujungnya ditentukan oleh pemimpin puncak BI yang baru.

Semoga gubernur BI yang baru dapat menjalankan amanah dengan cerdas serta selalu dilimpahkan kekuatan dari Yang Maha Kuasa untuk menjadikan Indonesia menjadi penggerak kebaikan menuju kesejahteraan hidup masyarakatnya yang berkah dan berkeadilan.

Bagaimana dengan Anda?

Surat Untuk Orang-Orang Tersayang

Kepada:
Orang-orang tersayang
di-
Sana
KL, 25 Maret 2008

Tiada kata yang pantas untuk selalu terucap selain ucapan syukur Alhamdulillah atas segala limpahan karunia, nikmat dan kasih sayang dari-Nya. Beribu makna telah kita raih. Berjuta pesona telah kita rasakan. Menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan bergandengan tangan saling melengkapi kekurangan masing-masing. Menguatkan ikatan suci diantara kita untuk tetap istiqomah penuh keyakinan pada Rabb penguasa jagat raya hingga takkan ada lagi penyesalan karena kita telah mempersembahkan segala sesuatu yang terbaik. Memberikan multi manfaat pada sesama.

Sayang, kata tak pernah habis untuk dituliskan atas setiap keutamaan yang engkau miliki. Dorongan kekuatan untuk menggapai masa depan teramat dahsyat dirasakan. Menghancurkan benih-benih kesombongan. Meluluhkan rasa pesimis. Mengubur masa lalu. Membenamkan pondasi masa depan sedalam-dalamnya. Karena engkau tahu, tower kemanfaatan yang akan kita bangun menjulang tinggi ke angkasa. Membahana sejauh desiran angin. Menakjubkan sepanjang matahari memancar.

Sayang, kemandirian yang engkau tunjukkan menyadarkan diriku betapa luar biasa kekokohan keyakinan pada-Nya. Tersimpan dalam setiap aliran hidupmu. Menggilas keragu-raguan. Membangunkan kelelapan tidur yang belum berakhir. Mempercepat langkah agar berlari. Menerbangkan ke alam kenyataan disaat yang lain berlari. Menyemburkan kemilau cahaya dibalik kegelapan hari nan kelam.

Sayang, kesabaran menjadi pakaian terindah dalam dirimu. Pendakian saat ini begitu tinggi menjulang. Terjal dan dikelilingi jurang yang dalam. Batu-batunya licin dan tajam. Terkadang membuat luka. Tetapi perjalanan harus tetap dilanjutkan. Takkan berhenti walau berjuta rintangan menghadang. Apapun pasti akan berakhir. Dibalik kesengsaraan pasti ada kebahagiaan. Semakin curam pendakian, maka akan semakin cepat saat menurun nanti. Ibarat gunung menghujam dalam tanah sehingga tahan terpaan badai dan gelombang sebesar apapun. Karena harapan digantungkan pada sang Maha Penguasa. Yang tak pernah lupa apapun. Membalas setiap kebaikan dengan kebahagiaan tak ternilai. Memberikan setiap kemaafan walau berjuta kesalahan dilakukan. Sungguh balasan kesabaran adalah kenikmatan rezeki yang tiada disangka-sangka dan keistimewaan dari-Nya.
Semoga keberkahan dan karunia-Nya berlimpah untukmu..!

Kamis, Maret 27, 2008

MEMBANGUN KEMANDIRIAN BANGSA SELAMATKAN PEDAGANG KAKI LIMA !

Oleh: Ade Chandra
Click di http://muhajirin-society.blogspot.com

Saat jalan ditengah kota Kuala Lumpur tepatnya disekitar kawasan padat lalu lintas dekat Pasar Seni akan banyak kita temukan pedagang dengan gerobak dorongnya. Beraneka barang dagangan mereka jual. Mulai makanan cepat saji, buah-buahan, mainan, pakaian hingga semua aksesoris yang mempercantik penampilan. Setiap kita jalan ditempat tersebut, mereka tetap berada disana. Mereka ini kalau dinegara kita disebut Pedagang Kaki Lima (PKL). Saya sempat bertanya dalam hati kenapa mereka tidak digusur. Padahal mereka bisa “merusak” keindahan kota.

Belum lagi mendapat jawaban atas pertanyaan tersebut, pada malam-malam tertentu juga akan kita temukan pasar malam. Beraneka dagangan dijajakan disana. Beberapa tempat yang pernah saya datangi, pengunjungnya sangat ramai sekali. Maklum harganya miring dibanding supermarket dan barang-barang yang sulit didapatkan ada disana.

Bahkan dikampus juga diadakan pasar malam. Biasanya malam week-end. Kegiatan ini langsung diprakarsai oleh organisasi mahasiswa, Entrepreneurship Club. Sempat saya tanyakan kenapa sering diadakan pasar malam dibanyak tempat di Malaysia termasuk dikampus dan kenapa pedagang dibiarkan berjualan dikawasan padat lalu lintas.

Beberapa hal penting yang mereka sampaikan membuat saya terperanjat. “Apa yang kami lakukan juga dilakukan pemerintah adalah untuk membangun semangat wirausaha dan kemandirian warga Melayu. Karena selama ini warga Melayu hanya mau bekerja sebagai kakitangan (pegawai) pemerintah saja. Sedangkan warga selain Melayu mendominasi perdagangan.”

Untuk mendukung program wirausaha rakyatnya, pemerintah Malaysia dan swasta berlomba-lomba memberikan bantuan secara berkelanjutan. Mulai dari kebijakan strategis, pengembangan manajemen organisasi dan kerja-kerja teknis lainnya, hingga bantuan financial diberikan. Begitu seriusnya, bahkan ada bantuan keuangan awal bagi proposal bisnis rakyatnya yang memiliki prospek untuk dimajukan. Nilainya sekitar RM20.000 atau setara dengan Rp. 58.000.000 (andai kurs RM1 = Rp. 2.900). Bila produknya sudah jadi dan memerlukan pengembangan pemasaran, maka akan dibantu lagi sama dengan jumlah uang yang disebutkan diatas.

Saya teringat dengan PKL yang ada di kota-kota besar di Indonesia. Mereka sering digusur secara paksa bahkan harus merelakan gerobaknya disita dan tragisnya lagi dibakar. Alasan yang sering dikemukakan aparat pemerintah dan jajarannya adalah bahwa PKL merusak pemandangan kota. Sudah berkali-kali diperingatkan tapi tidak juga mau pindah. Hal ini bertolak belakang dengan apa yang dilakukan di negara jiran.

Kita bangga memiliki PKL dengan semangat kemandirian luar biasa. Mereka menjadi solusi konkrit terhadap permasalahan pengangguran. Mereka berupaya eksis ditengah naiknya harga minyak dengan biaya hidup yang semakin meninggi.

Suatu kali saya bertanya dengan PKL yang sudah berdagang makanan cepat saji selama 10 tahun di kota Pekanbaru, “Bang, kenapa mau jadi PKL, kan sering kena gusur?” jawabannya membuat saya terperanjat, “Sudah panggilan jiwa, saya tidak ingin menjadi beban pemerintah. Saya ingin menjadi solusi buat bangsa ini!” jawabnya sambil tersenyum. Benar saja, beliau awalnya mempekerjakan 2 orang karyawan yang dulunya pengangguran dikampungnya dan sekarang mereka telah mandiri. Begitu terus dilakukannya tiap 2 tahun.

Jawaban ini mengingatkan saya tentang konsep progression of commitment value dengan 4 tingkatan komitmen secara berurutan. Mulai dari political commitment, intellectual commitment, emotional commitment dan spiritual commitment.

Political commitment merupakan tingkatan terendah dimana komitmen dilakukan secara terpaksa. Sedangkan tingkatan selanjutnya intellectual commitment dimana suatu komitmen dilakukan untuk memenuhi kebutuhan intelektualnya. Emotional commitment bersifat sukarela dan tidak lagi memikirkan untung rugi. Sedangkan tingkatan tertinggi spiritual commitment yang sudah merupakan panggilan jiwa dan tidak terikat lagi dengan masalah duniawi.

Saya memiliki bukti bahwa pemerintah dan jajarannya ada yang telah sampai pada tahap spiritual commitment, bekerja sebagai panggilan jiwa. Saya menemukan di pinggiran Jalan Sam Ratulangi kota Pekanbaru, PKL diberikan kesempatan untuk berjualan disana. Sudah lebih dari 15 tahun. Jumlah PKL juga semakin bertambah. Mereka biasanya memenuhi pinggiran jalan untuk mulai berdagang setelah Sholat Ashar dan menutup dagangannya hingga jam 12 malam. PKL ini sangat ramah pada pembeli dan sangat menjaga kebersihan lingkungan disekitar mereka.

Bila hal seperti ini terus dikembangkan dinegeri kita tercinta, maka 10 tahun kedepan bangsa ini akan menjadi bangsa mandiri yang mampu memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya.
Namun, yang sering muncul kepermukaan adalah bahwa PKL selalu dikebiri. Padahal kita memerlukan upaya-upaya lebih baik lagi untuk menjadikan PKL sebagai kebanggaan bangsa. Bukan saja masalah pendapatan masyarakat yang semakin meningkat, juga kretifitas dan inovasi produk dan pelayananan juga akan semakin berkembang.

Beberapa ide yang dapat dilakukan PKL bersama pemerintah maupun swasta yaitu:
  1. Mencarikan lokasi yang layak terlebih dahulu sebelum PKL akan dipindahkan. Layak disini bukannya bagi PKL saja, tetapi juga akses bagi pembeli juga mudah sehingga transaksi perdagangan berlangsung baik.
  2. Membantu memberikan tempat jualan yang layak dengan mobilitas yang tinggi. Seperti dibeberapa negara para PKL nya jualan diatas mobil yang telah dimodifikasi sehingga mudah untuk jualan dimana saja.
  3. Membuka akses perbankan berjalan bagi PKL, sangat tepat peluang ini ditangkap oleh perbankan syariah khususnya Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) dan lembaga keuangan syariah mikro dengan memakai konsep mudharabah (bagi hasil) maupun musyarakah. Bisa jadi sistem pengembalian dilakukan perhari atau pun perminggu. Saat PKL mulai menggelar dagangannya, modal segera diserahkan oleh bank syariah. Setelah tutup transaksinya maka modal dan keuntungan diserahkan PKL ke bank syariah.
  4. Melakukan pembinaan berkelanjutan baik dari kualitas produk yang dijual, cara pelayanan kepada pelanggan maupun pencatatan keuangan sederhana. Juga melakukan pembinaan spiritual mereka. Pembinaan ini akan memotivasi mereka untuk menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi lingkungannya.
  5. Memberikan penghargaan kepada PKL dengan mempekerjakan karyawan lebih dari 5 orang dan menjadi pujian bagi pelanggan dalam hal kehalalan dan kualitas produk, pelayanan, dan tempat serta ramai dikunjungi pendatang maupun wisatawan.
    Nah, kerja sama yang baik antara PKL dan pemerintah tentu akan menghasilkan keuntungan juga bagi masing-masing pihak. Atau istilah tepatnya win-win solution dan atau win-win situation.

Kembali PKL dinegara jiran, ternyata banyak dari mereka berasal dari Indonesia. Bahkan diantara mereka banyak yang sudah menjadi permanent residence. “Saya mau menjadi penghasil devisa buat negara kita,” kata salah seorang PKL yang berada dikampus Islam internasional di Malaysia. Kami pun para mahasiswa Indonesia sangat mendukung mereka. “Kita belanja pada orang Indonesia saja, agar kita juga ikut berperan dalam memberikan kontribusi bagi negara,” kata salah seorang mahasiswa Ph.D engineering asal Jakarta. Ini merupakan panggilan jiwa dari ide sederhana tapi penuh kedalaman makna bila dilaksanakan secara benar dan berkelanjutan. Sudah saatnya kita bangun kemandirian bangsa dengan menyelamatkan pedagang kaki lima secara bijaksana dan berdaya guna. Agar bangsa ini tidak akan pernah tergantung lagi dari belas kasihan bangsa lain.


Bagaimana dengan Anda?