Diriku Apa Adanya

Foto saya
Indonesia
Only new-born human to develop potencies optimum 100% and to give multi-purposes internationally

Rabu, April 23, 2008

MENELUSURI SEJARAH KEJAYAAN EKONOMI ISLAM

Oleh: Ade Chandra
Ketua PSDM ALIM (Asosiasi Profesional Muslim) – Riau

Saat menghadiri pertemuan pakar lintas disiplin ilmu beberapa dekade yang lalu disalah satu hotel berbintang di kota Padang, banyak pakar yang meragukan eksistensi ekonomi Islam. Bahkan ada pakar yang lantang minta bukti bahwa ekonomi Islam pernah eksis dulunya. Saat ini pun pertanyaan yang demikian sering juga mengemuka dalam beberapa diskusi. Makanya, sejenak mari telusuri sejarah kejayaan ekonomi Islam tempo doeloe.

Kejayaan Ekonomi Islam dikenal mulanya pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khatab (13-23 H / 634-644 M). Juga masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz (99-102 H/818-820 M).

Kita telusuri dulu pemerintahan Khalifah Umar bin Khatab yang berlangsung selama 10 tahun. Saat itu diberbagai wilayah, Islam diterapkan dengan baik. Masyarakat Muslim dan non- Muslim menikmati kemakmuran dan kesejahteraan. Tidak ditemukan seorang miskin pun. Sebagaimana kisah Muadz bin Jabal yang diutus untuk memungut zakat di Yaman. Muadz pernah mengirimkan hasil zakat yang dipungutnya di Yaman kepada Khalifah Umar di Madinah karena Muadz tidak menjumpai orang yang berhak menerima zakat di Yaman. Tetapi Khalifah Umar mengembalikannya. Lalu Muadz mengirimkan sepertiga hasil zakat itu, Khalifah Umar kembali menolaknya dan berkata, ”Saya tidak mengutusmu sebagai kolektor upeti. Saya mengutusmu untuk memungut zakat dari orang-orang kaya disana dan membagikannya kepada kaum miskin dikalangan mereka juga.” Muadz menjawab. ”Kalau saya menjumpai orang miskin disana, tentu saya tidak akan mengirimkan apa pun kepada Anda.”

Tahun kedua, Muadz mengirimkan separuh hasil zakat yang dipungutnya kepada Khalifah Umar, tetapi Khalifah mengembalikannya. Tahun ketiga, Muadz mengirimkan semua hasil zakat yang dipungutnya, yang akhirnya juga dikembalikan oleh Khalifah Umar. Muadz berkata, ”Saya tidak menjumpai seorang pun yang berhak menerima bagian zakat yang saya pungut.”

Pada masa Khalifah Umar, Syria, Palestina, Mesir, Irak dan Persia ditaklukkan. Penaklukan ini menyebabkan harta rampasan perang melimpah ruah. Setelah penaklukan Nahawand (20 H), setiap tentara berkuda mendapatkan ghanimah 6.000 dirham dan tentara infanteri mendapat 2.000 dirham.

Walaupun rakyatnya sejahtera, Khalifah Umar tetap hidup sederhana. Beliau mendapatkan tunjangan dari Baitul Mal hanya sebesar 16.000 dirham per tahun.
Selanjutnya, masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz (merupakan cucu dari Khalifah Umar bin Khatab). Masa pemerintahannya hanya 3 tahun. Namun beliau mampu menyejahterakan rakyat.

Dalam suatu kisah, disebutkan bahwa Yahya bin Said, seorang petugas zakat masa itu berkata, ”Saya pernah diutus Umar bin Abdul Aziz untuk memungut zakat di Afrika. Setelah memungutnya, saya bermaksud memberikannya kepada orang-orang miskin. Namun saya tidak menjumpai seorang pun. Umar bin Abdul Aziz telah menjadikan semua rakyat pada waktu itu berkecukupan. Akhirnya saya memutuskan untuk membeli budak lalu memerdekakannya.”

Kemakmuran merata diwilayah Khilafah Islam, seperti di Irak dan Basrah. Abu Ubaid mengisahkan, Khalifah Umar bin Abdul Aziz mengirim surat kepada Hamid bin Abdurrahman, Gubernur Irak sat itu. Agar membayar semua gaji dan hak rutin di propinsi itu. Dalam surat balasannya, Abdul Hamid berkata, ”Saya sudah membayarkan semua gaji dan hak mereka. Namun di baitul Mal masih terdapat banyak uang.”
Khalifah Umar memerintahkan, ”Carilah orang yang dililit hutang tetapi tidak boros. Berilah dia uang untuk melunasi hutangya.”
Abdul Hamid kembali menyurati Khalifah Umar, ”Saya sudah membayarkan hutang mereka, tetapi di Baitul Mal masih banyak uang.”
Khalifah memerintahkan lagi, ”Kalau ada orang lajang yang tidak memiliki harta lalu dia ingin menikah, nikahkan dia dan bayarlah maharnya.”
Abdul Hamid sekali lagi menyurati Khalifah, ”Saya sudah menikahkan semua yang ingin nikah. Namun di Baitul mal ternyata masih juga banyak uang.”
Akhirnya, khalifah Umar memberi pengarahan. ”Carilah orang yang biasa membayar jizyah dan kharaj. Kalau ada yang kekurangan modal, berilah mereka pinjaman agar mampu mengolah tanahnya. Kita tidak menuntut pengembaliannya kecuali setelah dua tahun atau lebih.”

Sementara itu, Gubernur Basrah pernah mengirim surat kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz, ” Semua rakyat hidup sejahtera sampai saya sendiri khawatir mereka akan menjadi takabbur dan sombong.”
Khalifah Umar dalam surat balasannya berkata, ”Ketika Allah memasukkan calon penghuni Surga ke dalam Surga dan calon penghuni Neraka ke dalam Neraka, Allah ’Azza wa Jalla merasa ridha kepada penghuni Surga karena mereka berkata, ’Segala pujian milik Allah yang telah memenuhi janji-Nya.’ (QS. Az Zumar: 74). Karena itu, suruhlah orang yang menjumpaimu untuk memuji Allah Swt”.

Walau rakyatnya sejahtera, Umar bin Abdul Aziz tetap hidup sederhana. Beliau menunjukkan kejujuran dan kesederhanaannya sejak awal menjabat Khalifah. Beliau mencabut semua tanah garapan dan hak-hak istimewa Bani Umayyah serta mencabut hak kekayaan lainnya yang diperoleh dengan jalan kekerasan dan penyalahgunaan kekuasaan Bani Umayyah. Umar bin Abdul Aziz mulai dari dirinya sendiri dengan menjual semua kekayaannya dengan harga 23.000 dinar lalu menyerahkan semua hasil penjualannya ke Baitul Mal.

Inilah bukti keberhasilan Ekonomi Islam. Keberhasilan yang hanya didapat bila ekonomi Islam memenuhi syarat mutlaknya. Yaitu dalam masyarakat Muslim, Islam diterapkan secara menyeluruh (kaffah). Baik dibidang ekonomi, maupun bidang-bidang lainnya seperti politik, sosial, pendidikan, budaya dan lain-lain. Sebab sistem Islam itu bersifat integral dan saling melengkapi.

Yang jelas, kejayaan Ekonomi Islam dapat terulang kembali bila kita mengambil peran masing-masing untuk mewujudkannya secara sistematis dan berkelanjutan.
Bagaimana dengan Anda?

Pekanbaru, 19 Rabiul Awal 1428 H
7 April 2007 M

2 komentar:

Anonim mengatakan...

assalamu'alaikum...

alhamdulillah bisa mengunjungi blog (salah satu) senior/alumni fsi fe unand

kita bisa silaturrahim via dunia maya...

oya bang, alhamdulillah fsi ekonomi udah ada blognya juga (di multiply)

http://www.fsiekonomi.multiply.com

tolong disebarkan ya bang ke alumni yang lain..

ditunggu tausiyah dan kritiknya...

:-)

syukron jazakallah khairan katsir

Ade Chandra mengatakan...

wassalamu'alaikum wr.wb..

Ya.. abang juga senang
dapat kunjungan...
baiknya sebarkan juga
pada teman-teman yang lain
blog abang ini

agar ukhuwah dan silaturrahim kita
tetap terjaga

Afwan..