Diriku Apa Adanya

Foto saya
Indonesia
Only new-born human to develop potencies optimum 100% and to give multi-purposes internationally

Kamis, Mei 08, 2008

SOLUSI MINYAK DUNIA DAN DOLLAR

Oleh: Ade Chandra
Mahasiswa Master of Management di International Islamic University Malaysia

Kenaikan minyak dunia menjadi salah satu faktor terbesar dalam momentum sebuah perubahan. Kenaikannya memberikan multiplier effects bagi aspek lain yang juga “dipaksa” harus ikut berubah. Ini menandakan bahwa ketergantungan pada minyak bumi dan turunannya sangat mendominasi dalam kehidupan masyarakat dunia.

Minyak bumi bagaikan lokomotif kereta api yang menarik gerbong yang demikian panjang. Sedikit saja lokomotif bermasalah, maka gerbong sebagus apapun akan tetap terpengaruh jalannya bahkan bisa jadi tidak akan bergerak.

Dalam Harvard Business Review (2004) diadaptasi dari Professor Anita McGahan dari Boston University memberikan empat analisis perubahan dengan mengidentifikasi aktivitas inti dan aset inti, dalam hal ini tentunya yang dimiliki suatu bangsa. Analisis-analisis perubahan tergantung dari sisi mana akan dilihat, sebagaimana penjelasan berikut: 1) intermediating change, dilakukan saat asset inti tidak terancam tetapi aktivitas inti sedang terancam. 2)radical change, pada saat kondisi aset dan aktivitas inti terancam. 3)creative change, kondisi dimana aset inti terancam dan aktivitas inti terancam, dan 4)progressive change, untuk aset dan aktivitas inti tidak terancam.

Untuk kondisi Indonesia, progressive change menjadi pilihan karena aset dan aktivitas utama bangsa ini belum terancam dalam jangka panjang akibat kenaikan minyak bumi dan turunannya.

Dalam menerapkan progressive change di Indonesia perlu tiga pendekatan untuk menjalankannya seperti: 1)geographic, 2)technical atau 3)expertise.
Secara geografis, Indonesia memiliki kekayaan alam yang menyediakan bahan baku untuk menjadi subsitusi bahkan pengganti minyak bumi. Sebut saja ada gas alam dan batu bara. Selain itu sekarang juga digalakkan untuk memakai biofuel yang merupakan energi yang bahan dasarnya berasal dari tumbuh-tumbuhan, seperti pengolahan buah tanaman jarak dan buah kelapa sawit untuk menjadi salah satu sumber energi alternatif.
Perubahan ini selanjutnya akan memerlukan kemampuan teknis yang memerlukan proses, pembelajaran dan keahlian yang bersifat teknikal. Bisa jadi akan mengganti mesin-mesin yang memakai minyak bumi, yang tentunya memerlukan cost yang besar.
Belum lagi mesti ada pengalaman untuk melakukan proses perubahan tersebut disamping ilmu dan keahlian khusus. Disisi lain, pemakaian gas alam dan batu bara serta biofuel tentunya akan memberikan dampak juga pada lingkungan alam.

Maka dari itu, Peter F. Drucker yang dianggap sebagai bapak manajemen dunia menyampaikan bahwa perlu adanya innovation yang dapat diartikan suatu hal, ide atau cara yang baru dalam melakukan sesuatu. Selain itu juga harus creative dengan menemukan dan mengembangkan ide-ide, hal atau cara yang baru agar mampu dilaksanakan secara efektif dan efisien.

DaIam kondisi seperti ini, Indonesia termasuk negara yang beruntung karena masih memiliki orang-orang yang inovatif dan kreatif. Salah satunya adalah Joko Suprapto, warga Desa Ngadiboyo, Kecamatan Rejoso, Nganjuk, Jawa Timur sebagai penemu blue energy. Beliau telah melakukan penelitian sejak tahun 2001 dengan mengambil ide dari Al Qur’an untuk memecah molekul air menjadi H plus dan O2 min. Dengan pemberian katalis dan beberapa proses-proses tertentu, maka didapatkan bahan bakar dengan rangkaian karbon tertentu.

Uniknya lagi, bahan dasar air yang diproses adalah air laut. Dengan beberapa proses untuk mengatur rangkaian karbon air laut tersebut, blue energy ini akan dapat digunakan oleh mesin dengan bahan bakar minyak bumi seperti premium, solar, premix hingga avtur. Penggunaannya juga tanpa mengganti mesin-mesin tersebut, sungguh fantastis! walaupun pemasaran produknya secara massal belum dilakukan.

Disamping itu, alternatif lain adalah energi dari sinar matahari, angin, panas bumi dan energi dari berbagai sumber lainnya. Ini merupakan tantangan dan harapan untuk dikembangkan. Makanya wajar jika kedepan pemerintah mesti berupaya untuk memfasilitasi penelitian-penelitian berbasis teknologi dengan harapan dapat menghasilkan karya-karya terbaik anak bangsa yang bermanfaat bagi umat manusia. Budget pendidikan 20% sepertinya mesti ditingkatkan lagi untuk menghasilkan sumber daya manusia Indonesia yang lebih berkualitas.

Bila ditelusuri, saat ini Indonesia baru memiliki 49,430 patent yang diregistrasikan sejak tahun 1991 hingga tahun 2005 seperti yang dilansir di dinarstandard.com. Sedangkan untuk paten Indonesia di Amerika Serikat, maka sejak tahun 1971 hingga tahun 2004 baru tercatat 162. Bandingkan dengan Malaysia yang sudah mencapai paten sebanyak 547 serta Jepang yang sudah mencatatkan patentnya sebanyak 574.865. Ini menggambarkan bahwa Indonesia masih jauh ketinggalan dalam hal pengembangan penelitian. Perlu upaya serius berbagai pihak terutama pemerintah untuk mengembangkan jalinan kerjasama penelitian dengan perguruan tinggi atau lembaga penelitian lainnya seperti apa yang dilakukan negara Malaysia dan Jepang. Selain itu, perguruan tinggi mesti sungguh-sungguh mewujudkan pengembangan penelitian sebagai bagian dari tridharma perguruan tinggi.

Harapannya, pengembangan penelitian berbasis kompetensi, proses dan hasil yang kreatif dan inovatif, maka jangka panjangnya akan dapat menghasilkan banyak solusi terhadap krisis minyak dunia dan energi. Bukan hanya untuk Indonesia, bahkan untuk dunia.

Disamping minyak dunia, dominasi ternyata juga berlaku bagi mata uang dollar. Ia menjadi alat tukar utama dalam transaksi keuangan dan perdagangan dunia internasional. Kenaikan nilainya dibandingkan mata uang lokal, akan memunculkan “bencana” bagi ekonomi suatu bangsa. Karena ia bukan saja sebagai alat tukar, tapi sudah merupakan komoditas utama di currency market.

Kenyataannya kini, Amerika Serikat sipemilik dollar sedang diambang keambrukan ekonomi akibat krisis kredit perumahan sejak tahun 2007 lalu. Ditambah beban besar membiayai perang di Irak dan Afghanistan. Belum lagi ulah para “teroris” spekulan di currency market melakukan terobosan-terobosan keuangan sehingga dollar pun merangkak naik disaat harga minyak dunia yang juga semakin membumbung tinggi. Padahal berdasarkan hukum pasar, supply and demand terhadap minyak sebenarnya relatif stabil.
Bisa dibayangkan dampak kehancuran ekonomi sebagai akibatnya. Tentu akan menghancurkan sektor-sektor keuangan, perbankan, asuransi dan sektor-sektor lainnya dan pada akhirnya akan merambah ke sektor-sektor ril ekonomi masyarakat.
Beberapa solusi terkait dengan dollar diantaranya: 1)tight money policy, dan 2)alternative currency.

Pembuat tight money policy atau kebijakan uang ketat akan efektif dilakukan oleh pemerintah dengan penentuan fix rate pada dollar dibanding mata uang lokal, sebagaimana keberhasilan ini dilakukan oleh Malaysia saat krisi ekonomi tahun 1997. Selain itu, penggunaan alternative currency yang merupakan alternatif pengganti mata uang dollar tidak bisa dilakukan secara terbatas saja. Sudah saatnya penggunaan dinar atau mata uang emas dijadikan pembayaran utama perdagangan dunia. Minimal dilakukan dalam perdagangan bilateral.

Saat ini pun, International Monetary Fund (IMF) terpaksa menjual emas. Salah satunya sebagai akibat beban krisis yang teramat berat melanda Amerika saat ini.
Disinilah perlu upaya serius penuh komitmen dalam mengatasi kenaikan minyak bumi dan dollar secara cepat dan tepat. Sehingga dalam jangka panjang negara Indonesia akan memiliki stabilitas ekonomi dan mandiri dalam mengatasi permasalahannya sendiri. Perlu kerjasama dengan ide-ide besar untuk mewujudkannya.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

assalamu'alaikum

mmm, analisis yang menarik bang.

boleh gak kami copy-paste tulisan abang ini di blog kita; www.fsiekonomi.multiply.com?

syukron jazakalloh sebelumnya.

Ade Chandra mengatakan...

Wa'alaikumussalam wr.wb

Alhamdulillah...

Boleh, silahkan dicopy-paste aja
asal tidak merubah tulisan
dan tetap mencantumkan sumbernya..!

Salam.. pada rekan-rekan disana semua

Oh, ya semoga blog ini menjadi rujukan Ekonomi Islam dan turunannya..

Sekaligus ajang silaturrahim..

Terus akses secara rutin blog ini ya..

Wassalamu'alaikum wr.wb

Ade Chandra