Diriku Apa Adanya

Foto saya
Indonesia
Only new-born human to develop potencies optimum 100% and to give multi-purposes internationally

Sabtu, Agustus 02, 2008

BERANI GAGAL

Oleh: Ade Chandra*
Master of Management di International Islamic University Malaysia (IIUM) batch 14
Anggota ISEFID (Islamic Economic Forum for Indonesian Development) di IIUM

Dalam menjalani kehidupan pasti kita pernah mengalami kegagalan. Apakah gagal masuk perguruan tinggi, gagal untuk menikah, gagal naik jabatan atau gagal menjadi pemenang dalam suatu pertandingan. Pokoknya macam-macam jenis kegagalan yang tentunya berbeda-beda diantara kita.

Kegagalan ternyata bukanlah petaka bagi kita. Tapi kegagalan adalah bagian penyiapan diri kita oleh Allah untuk bisa merasakan nikmatnya sukses.

Sehingga saat kita sukses, kita tidak menjadi besar kepala lantaran kesuksesan yang kita raih. Tapi semakin cemerlang dengan kerendahan hati, karena kita telah merasakan pahitnya kegagalan.

Kegagalan ibarat proses seperti bayi yang sedang belajar berjalan. Berkali-kali ia jatuh, terpeleset, terbentur bahkan luka dan menangis. Tapi ia tidak pernah berhenti mencoba walau berkali-kali gagal. Bahkan kegagalan yang ia alami menyebabkan kakinya makin kuat. Langkahnya makin tegap dan mentalnya makin teruji.

Saat ia bisa mengatasi itu semua, ia pun bisa berjalan. Bahkan bisa berlari menempuh jarak ratusan kilometer.

Orang yang semakin besar kegagalan yang ia hadapi. Terus berani menjalaninya, maka tunggulah manisnya kesuksesan yang Allah subhanahu wata’ala persiapkan.

Orang yang berani gagal. Akan lebih berani lagi menjalani kesuksesan. Dan kesuksesan terbesar adalah saat kita tidak melupakan proses kegagalan yang telah kita jalani.

MC, 2 Agustus 2008

Tidak ada komentar: